Review Album Taylor Swift Lover, Selebrasi Cinta dan Pendewasaan Diri

Apabedanya.com – Taylor Swift kembali dengan album teranyarnya bertajuk “Lover”. Album ketujuh ini menjadi album pertama Taylor dibawah naungan Republic Records. Seperti yang kita tahu, penyanyi kelahiran 13 Desember 1989 ini hengkang dari Big Machine records setelah 12 tahun bersama.

Mari kita review album Taylor Swift “Lover”. Album ini diproduseri oleh Jack Antonoff, Joel Little, Louis Bell, Frank Dukes, dan Sounwave. Sementara Taylor menjadi executive producer.

Jika membandingkan album “Lover” dengan “Reputation” jelas berbeda. Album ini merupakan selebrasinya akan cinta, tampil berwarna, dan ceria. “Lover” ibarat sinar matahari di pagi hari dan “Reputation” sinar bulan di malam hari.

Lover: Selebrasi Cinta dan Pendewasaan Diri

Taylor memilih lagu “Me” featuring Brandon Urie sebagai first single. Lagu bergenre bubblegum pop ini mencuri perhatian karena sungguh berbeda dari lagu Taylor sebelumnya. Taylor hadirkan banyak warna di video musiknya, dan kucing tentunya.

Kemudian Taylor merilis single “You Need to Calm Down”, sebuah anthem yang ditujukan kepada homopobik, dengan menggandeng banyak seleb di video musiknya. Berikutnya ia merilis single “Lover”, ia kembali dengan slow country menggemaskan. “I’ve loved you three summers now, honey, but I want ’em all.”

Album “Lover” dibuka dengan lagu “I Forgot That You Existed” sebuah lagu perpisahan yang ceria yang terinspirasi dari momen Reputation. Berikutnya ada lagu “Cruel Summer” yang akan menjadi lagu favorit kalian, Demi Lovato pun menyukainya. Dalam lagu ini terasa sekali album 1989 vibes-nya.

Berikutnya ada lagu “The Man” yang akan menghentak kalian. Lewat lagu uptempo ini Taylor membayangkan bagaimana perlakuan media terhadapnya jika dia seorang laki-laki. Nah selanjutnya ada lagu “The Archer”, lagu ballad yang mirip “All Too Well” dengan lirik yang sangat artsy. “I’ve been the archer, I’ve been the prey, whho could ever leave me darling… but who could stay?”

Kemudian ada lagu “I Think He Knows” lagu elektro-pop yang menghentak, referensi ke Music Row di Nashville. Nah lagu yang wajib dengar berikutnya “Miss Americana & The Heartbreak Prince”, lagu synth pop suram dengan vibes Lana Del Rey.

Berikut juga menjadi lagu favorit dari album Lover, yaitu “Paper Rings”. Lagu pop-punk ini akan menghentak harimu. Kemudian ada “Cornelia Street”, lagu ballad yang judulnya merupakan sebuah jalan di Greenwich Village, tempat dahulu Swift menyewa sebuah apartemen. Galau? Pastinya.

Baru putus? Mungkin kamu harus dengar “Death by Thousand Cuts”. Kemudian ada “London Boy” yang dia dedikasikan untuk Joe Alwyn tentunya, dalam lagu ini ada suara Idris Elba dan James Corden, mereka dan Taylor hadir di film musikal Cats.

Berikutnya ada lagu ballad “Soon You’ll Get Better” lagu ballad tentang perjuangan ibunda Taylor melawan kanker dan berkolaborasi dengan Dixie Chicks. Bergenre R&B dengan irama Saxophone, kamu akan mendengarkan itu di lagu “False God”.

Lewat lagu ballad “Afterglow” mengungkapkan permintaan maafnya kepada hubungan-hubungan terdahulunya yang gagal. Berikutnya ada lagu indie-pop “It’s Nice to Have a Friend”, instrumental dalam lagu ini tidak akan kamu temukan di album manapun.

Album “Lover” ditutup dengan lagu ballad yang membantah lagu “Red”. Ia mengungkapkan lewat lirik “I once believed love would be (Burning red)
But it’s golden. Like daylight.”
Lewat lagu ini menyampaikan pendewasaan dirinya akan cinta dan patah hati.

Nah apa lagu favorit kamu dari album Lover?



Baca juga: Ini Perbedaan Taylor Swift Dulu dan Sekarang

Hola, I'm Yudi! Experienced in social media and content. I write about films, series, memes, life hacks, food, traveling, pop culture, and social media, duh!

Post a Comment

error: Content is protected !!