Perlukah Tombol Dislike di Facebook?

Apabedanya.com – Facebook sudah hadir di Indonesia sejak tahun 2008, saya ingat pertama kali menggunakan media sosial ciptaan Mark Zuckerberg ini. Facebook memiliki fitur wall atau dinding yang cukup unik pada masanya. Pada saat itu Friendster masih beroperasi sebagai sosial media yang sekarang menjadi website game online. Facebook pun semakin populer di Indonesia dengan beragam fitur yang tidak dimiliki Friendster. Di media sosial berwarna biru ini kita dapat menampilkan informasi diri, mulai dari nama sekolah, minat, hobi, dan asyiknya memiliki fitur live chat!

PERLUKAH TOMBOL DISLIKE DI FACEBOOK?

Kehadiran media sosial microblog alias Twitter membuat Facebook selalu memperbaharui segala fitur agar tidak ditinggalkan. Facebook terkenal dengan fitur like(suka) dan komentar, fitur ini hadir jika kita menulis atau update status. Pada Februari 2016 Facebook menambahkan tambahan dari tombol like-nya yang berbentuk jempol itu. Mereka menambahkan beragam reaksi dalam bentuk emoji seperti love, tertawa, terkejut, sedih dan marah. Jika kalian bermain aplikasi media sosial bernama Path mungkin ingat reaksi emoji ini.  

Dunia tidak tahu jika Facebook mencontek fitur yang dimiliki Path, ini dikarenakan aplikasi ini tidak begitu populer di luar negeri melainkan hanya populer di Indonesia. Dengan banyaknya fitur yang diberikan Facebook, mengapa mereka tidak memasang tombol dislike, apakah tombol terlalu negatif jika dihadirkan? Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna Facebook terbanyak, jadi tentu saja banyak konten yang kadang mengganggu atau spam. Maka dari itu tombol dislike sangat diperlukan.

Contoh konten spam yang berkeliaran adalah seperti ketik amin atau komentar dan lihat apa yang terjadi. Konten seperti ini hanya ditemukan di Indonesia, upaya mengurangi konten tidak berfaedah yaitu dengan tombol dislike, ini supaya pengguna tahu mana konten yang waras atau tidak.

Dengan tombol dislike juga menjadikan kita lebih berhati-hati menyebarkan suatu berita atau status di Facebook. Kadang tidak semua orang setuju dengan pandangan kita. Untuk media sosial sebuah brand atau company tombol dislike pun bisa menjadi parameter konten mana yang harus dipertahankan mana yang tidak,  ibarat kita tahu mana konten yang disukai mana yang tidak disukai oleh pengikut media sosial kita.

Memang tombol dislike merupakan respon negatif, seperti kritikan jujur tetapi dari kritikan jujur itu kita belajar memperbaikinya menjadi lebih baik. Kalau menurut kamu, perlu kah Facebook menghadirkan tombol dislike? Tulis pendapatmu di kolom komentar ya! 

Baca juga:

CARA MEMASUKKAN GAMBAR GIF KE BLOG, FACEBOOK & TWITTER

APA BEDANYA GOOGLE ADS DAN FACEBOOK ADS

DAFTAR UKURAN COVER HEADER MEDIA SOSIAL TWITTER, FACEBOOK, LINKEDIN, & YOUTUBE