Review Film Srimulat Hil yang Mustahal Babak Pertama, Kisah Grup Lawak Legendaris
Apabedanya.com – Siapa nih penggemar grup lawak legendaris Srimulat? Dibentuk oleh Teguh Slamet Rahardjo di Surakarta pada tahun 1950, kisah grup lawak ini hadir di layar bioskop. Dengan judul Srimulat Hil yang Mustahal Babak Pertama, film ini digarap oleh Fajar Nugros. Seperti apa jalan ceritanya? Yuk simak sinopsis dan review film Srimulat Hil yang Mustahal di bawah ini!
SINOPSIS Film Srimulat Hil yang Mustahal Babak Pertama
Kelompok lawak Srimulat yang tengah populer di Jawa, mendadak terganggu penampilannya karena muncul pemain kendang yang lebih lucu bernama Gepeng (Bio One). Tepat pada saat itu, sebuah telegram dari Ibukota datang, mengundang Srimulat tampil di TV Nasional. Pemimpin Srimulat, Teguh (Rukman Rosadi) pun memenuhi undangan itu, Asmuni (Rifnu Wikana) diserahi tugas memimpin Srimulat ke Ibukota. Teguh pun merekrut Gepeng, mengajak pemain kendang itu bergabung dengan Srimulat.
Di Ibukota, Gepeng harus bisa menyatukan diri dengan Srimulat yang terdiri dari Asmuni, Timbul (Dimas Anggara), Tarsan (Ibnu Jamil), Tessy (Erick Estrada), Paul (Morgan Oey), Basuki (Elang El Gibran), Nunung (Zulfa Maharani), Anna (Naima Al Jufri) dan Djudjuk (Erika Carlina). Di tengah keinginannya melebur menjadi keluarga Srimulat, Gepeng dan Basuki bertemu dengan Royani (Indah Permatasari), anak perempuan Babe Makmur (Rano Karno) pemilik kontrakan yang disewa Srimulat.
Saat fokus Gepeng terganggu karena kehadiran Royani, Srimulat mendapat permintaan untuk tampil khusus di depan Presiden dan Ibu Negara. Apa yang akan terjadi kemudian? Apakah membuat Presiden dan Ibu Negara tertawa adalah sesuatu yang mustahil?
REVIEW Film Srimulat Hil yang Mustahal Babak Pertama
Film ini mengenalkan sepak terjang grup lawak Srimulat semasa di Solo. Penonton diajak melihat mereka tampil dan pengenalan dari tiap-tiap karakter. Namun film ini akan berfokus oleh karakter Gepeng yang diperankan apik oleh aktor muda Bio One. Karakter Gepeng yang ingin sekali bergabung ke grup Srimulat hingga akhirnya ikut berangkat tampil di Jakarta.
Para pemain juga patuh diapresiasi karena berhasil tampil kompak, namun yang beberapa paling mencolok tentu karakter Tarsan yang diperankan oleh Ibnu Jamil, kemudian ada Basuki yang diperankan oleh Elang El Gibran, aksen dan lawakannya mirip sekali dengan Basuki. Kemudian karakter Nunung yang centil berhasil diperankan oleh Zulfa Maharani, dan karakter Tessy/Kabul yang diperankan oleh Erick Estrada.
Sayangnya karakter Royani yang diperankan Indah Permatasari ini cukup membingungkan, aksen betawi dan penampilannya kurang begitu meyakinkan. Namun Rano Karno sebagai juragan kontrakan cukup menghibur, apalagi saat beradu akting dengan Bio One dan Elang El Gibran. Lawakan di film ini ternyata juga mudah dicerna, walau tidak semuanya lucu tapi para cast berhasil mengundang tawa. Mulai dari kopi rasa lalat, tongkat hilang, hingga kontrakan berhantu. Siap-siap terhibur lewat guyonan receh dan absurd!
Untuk produksi desain patut diapresiasi karena menampikan set 80an sulit untuk film Indonesia. Namun sangat disayangkan, footage kota Jakarta terlalu pecah di layar bioskop. Film ini dipecah menjadi dua, jadi di film ini terasa gantung. Mungkin trik marketing ya, supaya kita menonton babak keduanya.
Film Srimulat Hil yang Mustahal Babak Pertama surprisingly fun! Sempat berpikir bakal sulit mencerna lawakan dari film ini, dan ternyata lucu. Semi biopik yang menghibur lewat guyonan receh. . Deretan cast-nya klop, tidak terlalu maksa. IMO, penampilan terbaik jatuh ke Bio One dan Elang El Gibran, iconic duo.
Menonton film ini jadi teringat almarhum bapak yang suka nonton Srimulat di Indosiar, he is a big fan of Srimulat!
Tonton trailernya di bawah ini!
Jangan lupa follow media sosial Apabedanya.com di Instagram @apabedanyacom dan Twitter @apabedanyacom untuk mendapatkan update perbedaan dan perbandingan segala hal. Menghadirkan juga konten budaya pop, lifestyle, internet, kesehatan, teknologi, hingga life hacks.
Baca juga artikel lainnya dari Tri Wahyudi di Apabedanya.com!
Apabedanya.com merupakan situs independen, bantu dan dukung kami untuk meracik konten lebih baik lagi. Kamu bisa memberikan tip melalui tautan ini.
Baca juga:
Review Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)
Review Film Ali dan Ratu-Ratu Queens, Hangatkan Hati dan Jenaka
Nurul Dwi Larasati
Wah, aku sama kayak bapakmu, nonton Srimulat di Indosiar tiap Kamis malam. Memang lawakannya itu ngena banget, masih dilakoni sampai sekarang.
Hastira
wow , dulu lagi kecil kalau ada srimulat di tv selalu nonton walau jam siarnya malam, dibela2in