Review Buku How to Die karya Seneca, Sebuah Panduan Kuno untuk Mati

Apabedanya.com – Kamu takut mati? Mungkin pandanganmu akan berubah setelah baca buku How to Die karya Seneca. Dari judulnya sudah mencolok, buku How to Die tentang apa nih? Tenang buku ini buku menyuruh kita untuk meninggal, melainkan membahas pemikiran filsafat Stoa dengan pandangan Seneca tentang kematian. Simak review buku How to Die karya Seneca di bawah ini~
SINOPSIS BUKU HOW TO DIE KARYA SENECA
Seneca, sama seperti para pemimpin Romawi pada masanya, menemukan kerangka moral dalam Stoisisme, mazhab pemikiran Yunani yang dibawa ke Roma. Kaum Stoa mengajarkan kepada para pengikutnya untuk mencari kerajaan dalam diri sendiri, kerajaan akalbudi. Namun, sedikit berbeda dengan pemikir Stoa umumnya, Seneca memberikan penekanan baru pada doktrin tersebut, terutama yang berkaitan dengan berbagai bentuk kematian. Seneca percaya bahwa hidup hanyalah perjalanan menuju kematian dan bahwa setiap orang perlu berlatih mempersiapkan kematian sepanjang hidupnya. “Perlu seumur hidup untuk belajar bagaimana menjelang ajal,” tulis Seneca.
BUKU HOW TO DIE TENTANG APA?
Lucius Annaeus Seneca (sering dikenal hanya sebagai Seneca atau Seneca muda); ca. 4 SM – 65 M) adalah seorang filsuf Stoa Romawi, negarawan, dramawan, dan dalam satu karya humoris, dari Zaman Perak sastra Latin. Dia adalah tutor dan kemudian penasihat kaisar Nero. Sementara dia kemudian dipaksa bunuh diri karena diduga terlibat dalam konspirasi Pisonian untuk membunuh Nero, Kaisar Julio-Claudian terakhir.
REVIEW BUKU HOW TO DIE KARYA SENECA
Bukunya berisi kumpulan surat-surat Seneca ke sehabatnya yang membahas kematian. Dia tuh memberi tahu pembaca, jangan takut dengan kematian. mati itu pasti, wajar dan alami. Intinya melihat kematian dari sudut pandang stoisisme. Stoisisme sendiri kan fokus dengan hal-hal yang bisa kita kendaliin.
Dia juga bahas kematian tuh adil , setiap orang pasti bakal kebagian dan gak pandang bulu. Tua, muda, kaya, miskin, pasti bakal meninggal dunia.
Trigger warning, Seneca banyak bahas bunuh diri, konteksnya pada zaman Romawi, bunuh diri sebuah hukuman yang terhormat dibanding dibunuh di publik. Bukan nyuruh atau merekomendasikan, jadi diharap bijak pas bacanya.
Ada kutipan yang wow
“Sungguh kau manusia malang, kau adalah budak bagi orang, bagi harta benda, bagi kehidupan.”
terus
“Kau takut mati, tapi apa sekarang kau hidup?”
Kalau kamu tertarik baca buku How to Die karya Seneca, bisa beli bukunya di bawah ini

TONTON REVIEW BUKU YUDICHU DI BAWAH INI
BACA JUGA:
REVIEW BUKU SEBERAPA INDIE KARYA HAMZAH MUHAMMAD
REVIEW BUKU SEMUA IKAN DI LANGIT KARYA ZIGGY Zezsyazeoviennazabrizkie
REVIEW BUKU SEPORSI MIE AYAM SEBELUM MATI KARYA BRIAN KHRISNA
REVIEW BUKU JALAN PULANG KARYA MARIA HARTININGSIH
REVIEW BUKU ANIMAL FARM KARYA GEORGE ORWELL
REVIEW BUKU ORANG-ORANG BLOOMINGTON KARYA BUDI DARMA
REVIEW BUKU THE LITTLE PRINCE PANGERAN CILIK
REVIEW BUKU MENGARANG ITU GAMPANG KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO
REVIEW KOMIK SI CERDIK MICHAEL
REKOMENDASI 10 BUKU PENGEMBANGAN DIRI UNTUK ANAK MUDA