Review Film Love For Sale 2, Relate dan Mengena di Hati
Siapa yang merindukan Arini? Kini dia kembali dalam film Love For Sale 2. Masih digarap oleh Andibachtiar Yusuf, film komedi romantis ini menyuguhkan kelanjutan kisah Arini. Berlabuh ke hati siapa dia? Simak review film Love for Sale 2 di bawah ini!
Sinopsis Film Love for Sale 2
Indra Tauhid Sikumbang alias Ican (Adipati Dolken) gerah setiap ditanya “kapan kawin” oleh ibunya, Ros (Ratna Riantiarno) dan deretan keluarganya. Dia pun mencoba memesan calon menantu palsu lewat aplikasi Love Inc.
Muncul lah sosok Arini Caniago (Della Dartyan) dan seketika dirinya mampu beradaptasi dengan ibu Ros dan seluruh keluarga Ican. Ros sangat bahagia saat Ican mengenalkan Arini, maklum Ican menjadi harapan terakhir bagi keluarga dia.
Ibu Ros merasa kakaknya Ican, Ndoy (Ariyo Wahab) telah salah memilih istri, sementara adiknya Buncun (Bastian Steel) nikah muda. Arini menjadi sosok yang calon menantu yang sempurna bagi ibu Ros dan berhasil mencuri perhatian semua orang dan Ican tentunya.
Apakah Arini akan berlabuh ke hati Ican atau pergi meninggalkannya seperti Richard?
Review Film Love For Sale 2, Relate dan Mengena di Hati
Love For Sale 2 tampil sangat relate dengan kehidupan keluarga yang berisi mertua galak, menantu idaman, kemudian kehidupan anak muda yang bebas dan cuek. Di film ini menonjolkan konflik keluarga yang cukup rumit. Seorang ibu ingin anaknya segera mendapatkan jodoh seperti yang ia harapkan sesuai agama dan adat istiadat.
Nah karakter Ican ini cukup relate, bagi anak muda menuju 30an pastinya sudah sering dihujani pertanyaan “kapan kawin” secara terus-menerus. Belum lagi jika orang tua kita yang religius dan saudara bawelnya minta ampun.
Mengisahkan keluarga Padang jadi kita akan disuguhkan banyak hal tentang budaya Sumatera Barat, mulai dari kuliner hingga kebiasaan orang Padang.
Sementara untuk set saya sangat kagum bagaimana tim Visinema Pictures menemukan pemukiman rumah dan isi rumah yang sangat pas dengan cerita. Kemudian banyak juga adegan pinggiran jalan kota Jakarta yang sebenarnya kita lewati setiap hari dan menjadi ciamik.
Kontra dalam film ini menurut saya adalah betapa kasihannya nasib Ican, dia terjebak dengan keluarga yang menuntutnya untuk begini dan begitu. Sebenarnya dia bahagia-bahagia saja dan keluarganya ini cukup bawel ya ngurusin hidup orang.
Kemudian ada beberapa adegan yang terasa kaku menurut saya. Saat adegan pernikahan adat Padang di awal, beberapa pemain extras masih canggung dan malu-malu saat berdialog.
Della Dartyan sekali lagi berhasil mencuri perhatian, dirinya sangat menawan, misterius, dan seperti ada magnet kuat di dalam dirinya. Kemudian ada adegan Arini tanpa dialog namun kita bisa merasakan kegundahan hatinya.
Ratna Riantiarno ini juga sukses menjadi sosok Ibu yang cukup konservatif. Ia berhasil memerankan mertua yang galak, ibu-ibu pengajian pada umumnya dan pastinya sayang kepada anaknya. Ratna menjadi kuncian dan nyawa di film ini. Jadi ingat dia jadi mamanya Sadam dalam film Petualangan Sherina.
Jika bertanya apa bedanya film Love For Sale dengan film Love for Sale 2? Dalam film pertama percintaan Arini dan Richard menjadi sajian utama film, sementara di film ini drama keluarga lah yang menjadi sajiannya sementara Arini adalah menu pelengkap.
Film Love For Sale 2 mengena di hati. Della Dartyan sangat menawan, sosok Arini melekat di dirinya. Cerita yang begitu relate dengan kehidupan, membuat kita duduk manis akan hangatnya keluarga dan pilu menyaksikan kisah percintaan.
Film Love For Sale tayang di bioskop mulai 31 Oktober 2019. Kamu sudah nonton filmnya? Yuk tulisa review filmnya di kolom komentar.
Baca juga: Review Film Ave Maryam, Cantik dan Hanyut Dalam Cinta