Apabedanya.com – Film yang ditunggu-tunggu akhirnya tayang di bioskop. FilmWiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 tayang di bioskop mulai 30 Agustus 2018. Digarap oleh Angga Dwimas Sasongko, film aksi komedi ini ditulis oleh Sheila Timothy, Tumpal Tampubolon, dan Seno Gumira Ajidarma. Simak review filmnya di bawah ini!
Sinopsis Film Wiro Sableng
Wiro Sableng atau Pendekar 212 merupakan tokoh fiksi serial novel yang ditulis oleh Bastian Tito. Kita semua mengenal sosok Wiro Sableng lewat sinetron TV, karakter ini dulunya diperankan oleh Ken Ken. Sementara untuk versi layar lebar, Wiro Sableng diperankan oleh Vino G. Bastian, putra dari Bastian Tito.
Nusantara, abad ke-16, Wiro Sableng (Vino G Bastian), seorang pemuda, murid dari pendekar misterius bernama Sinto Gendeng (Ruth Marini), mendapat titah dari gurunya untuk meringkus Mahesa Birawa (Yayan Ruhian), mantan murid Sinto Gendeng yang berkhianat.
Dalam perjalanannya mencari Mahesa Birawa, Wiro terlibat dalam suatu penyelamatan seorang pangeran dan Rara Murni (Aghniny Haque), putri kerajaan yang diikuti oleh komplotan Mahesa bersama. Wiro pun bertemu dengan dua teman barunya, Anggini (Sherina Munaf) dan Bujang Gila Tapak Sakti (Fariz Alfarazi).
Pada akhirnya Wiro bukan hanya menguak rencana keji Mahesa Birawa, tetapi juga menemukan esensi sejati seorang pendekar.
Wiro Sableng, Pendekar Nusantara Yang Sableng
Wiro Sableng berhasil menampilkan film kolosal khas nusantara. Lewat sini lah kamu bisa melihat asal usul Wiro Sableng. Di awal film kamu juga akan dibuat haru dan terpukau dengan scoring yang kece. Rasanya seperti menonton film Marvel, saat logo Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 mulai muncul di layar lebar disertai musik yang menggelegar.
Jalan cerita film ini pun mudah diikuti penonton. Mengambil genre laga komedi, kamu pun akan tertawa dengan lelucon antara Wiro dan gurunya Sinto Gendeng . Namun terkadang ada lelucon yang terasa garing, namun hanya sedikit. Sisanya kamu akan tertawa melihat tingkah konyol mereka berdua. “Muridnya sableng, gurunya gendeng!”.
Untuk adegan laga, harus diacungi jempol. Menggandeng Yayan Ruhian sebagai koreografer adegan laga, setiap aksi berhasil memukau penonton. Setiap karakter memiliki ciri khas bertarung.
Vino G Bastian terasa cocok memerankan sosok Wiro Sableng, rambut gondrong dan badan kekarnya pas. Sementara pemeran Sinto Gendeng berikan tepuk tangan untuk Ruth Marini. Setelah melihatnya di film Sebelum Iblis Menjemput, kini ia memerankan guru silat yang sudah tua dan gendeng. Ruth menjadi salah satu aktris Indonesia yang menjanjikan, ia sangat luwes memerankan adegan laga sekaligus gilanya seorang nenek. Piala Citra harus ia kantongi!.
Awalnya saya ragu dengan pengenalan karakter yang begitu banyak dalam film Wiro Sableng ini. Tapi Angga Dwimas Sasongko berhasil mengenalkan setiap karakter secara rapi dan semua mendapatkan porsi yang pas.
Kemudian set film Wiro Sableng juga harus dipuji. Tidak mudah mencari lokasi syuting dengan tema film kolosal nusantara ala Angling Darma. Di sini pun mata kita dimanjakan dengan hutan yang hijau dan rindang serta komplek kerajaan ala Indonesia. Set favorit saya hutan saat Wiro dan Sinto Gendeng berlatih, kemudian jurang batu-batu di sungai saat Bidadari Angin Timur muncul.
Berbicara film pendekar yang penuh dengan adegan laga, pastinya membutuh visual efek canggih. CGI di film Wiro Sableng menjadi kemajuan untuk perfilman Indonesia. Setiap efek terasa pas dan tidak janggal.
Baca juga: Review Film: Saatnya Para Wanita Unjuk Gigi di Ocean’s 8
Selain itu kita melihat penampilan aktor-aktor baru. Film berbudget besar ini tidak ragu mengenalkan Aghniny Haque dan Fariz Alfarazi. Jadi tidak pakai aktor yang itu-itu saja.
Film Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 berhasil menyajikan film kolosal nusantara yang sangat khas. Setiap karakter mendapatkan porsi yang pas dan set yang ciamik melengkapi film ini. Sungguh mengenalkan Indonesia.
Film berdurasi 123 menit ini dibintangi juga oleh Sherina Munaf, Marsha Timothy, Lukman Sardi, Dwi Sasono, Happy Salma, Marcella Zalianty, Yayan Ruhian, Yayu Unru, Dian Sidik, Cecep Arif Rahman, dan Teuku Rifnu Wikana.
Sekedar informasi, jangan segera beranjak ketika film telah usai. Akan ada credit scene. Yup! Selamat datang di Wiro Sableng Cinematic Universe. Terima kasih Lifelike Pictures, Fox International Productions dan seluruh crew film ini, ditunggu film berikutnya.
#WiroSableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212. Berhasil menyajikan film kolosal nusantara yang sangat khas. Setiap karakter mendapatkan porsi yang pas dan set-nya keren, apa lagi hutan Wiro berlatih sama jurang yang ada batu-batu besar, Indonesia banget. 👏🏻
— yudi bukan yudhi (@yudichu) September 1, 2018
Kamu sudah nonton filmnya? Tulis ulasan singkat versi kamu di kolom komentar ya!
Baca juga: Review Film: Hereditary, Film Horor Yang Membuatmu Kacau Balau