Apabedanya.com – Baby Blues adalah istilah yang seringkali dihubungkan dengan perasaan sedih, cemas, atau mudah tersinggung yang dialami oleh sebagian besar ibu setelah melahirkan. Meskipun Baby Blues adalah pengalaman yang umum, penting bagi ibu dan keluarga untuk memahami apa itu Baby Blues dan bagaimana mengatasinya.
APA ITU BABY BLUES?
Baby Blues terjadi biasanya dalam beberapa hari hingga minggu pertama setelah melahirkan. Ini disebabkan oleh perubahan hormon drastis, ketidakpastian, kurang tidur, dan tuntutan fisik dan emosional yang berat setelah persalinan. Gejala Baby Blues termasuk perasaan sedih, perubahan mood yang cepat, mudah marah, rasa cemas, kesulitan tidur, dan perasaan putus asa.
CARA MENGATASI BABY BLUES
Namun, ada beberapa cara untuk mengatasi Baby Blues, simak yuk di bawah ini!
- Berbicara dengan Seseorang: Terbuka kepada teman, anggota keluarga, atau pasangan tentang perasaanmu dapat membantu melepaskan tekanan. Mendengarkan dan berbicara dengan seseorang yang kamu percayai dapat membuatmu merasa lebih baik.
- Istirahat yang Cukup: Cobalah untuk tidur sebanyak yang kamu bisa. Kurang tidur dapat memperburuk perasaan Baby Blues. Mintalah bantuan keluarga atau teman untuk menjaga bayi, sehingga kamu bisa tidur sejenak.
- Perhatian pada Kesehatanmu: Makan dengan sehat dan melakukan aktivitas fisik ringan dapat membantu memperbaiki suasana hati. Jangan ragu untuk meminta bantuan dalam merawat bayimu, sehingga kamu memiliki waktu untuk merawat diri sendiri.
- Berpartisipasi dalam Dukungan Psikologis: Jika perasaan Baby Blues berlanjut atau semakin buruk, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan mental. Psikoterapi atau konseling dapat membantu kamu mengatasi perasaan negatif ini.
- Jangan Menekan Perasaan: Penting untuk membiarkan diri kamumerasa sedih atau cemas. Merasakan emosi adalah bagian normal dari proses pemulihan.
Baby Blues adalah sesuatu yang sering terjadi, dan bagi banyak ibu, gejala ini akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, jika perasaan kamu terus berlanjut atau semakin parah, itu bisa menjadi tanda depresi postpartum yang lebih serius. Jika kamu merasa khawatir, segera hubungi dokter atau konselor untuk bantuan lebih lanjut. Yang paling penting, ingatlah bahwa kamu tidak sendiri dalam mengatasi Baby Blues, dan dukungan dari orang-orang terdekat adalah kunci untuk pemulihanmu.
BACA JUGA:
5 CARA EFEKTIF MENENANGKAN DIRI DI SAAT STRES MELANDA
6 ALASAN KENAPA KAMU PERLU LIBURAN KE ALAM
SERING OVERTHINKING? SULIT TIDUR? SIMAK 7 TIPS SUPAYA TIDUR NYENYAK
APA ITU INNER SABOTEUR? SIMAK PENGERTIAN DAN JENIS-JENISNYA
Jangan lupa follow media sosial Apabedanya.com di Instagram @apabedanyacom dan Twitter @apabedanyacom untuk mendapatkan update perbedaan dan perbandingan segala hal. Menghadirkan juga konten budaya pop, lifestyle, internet, digital marketing, kesehatan, teknologi, hingga life hacks.
Baca juga artikel lainnya dari Tri Wahyudi di Apabedanya.com!
Apabedanya.com merupakan situs independen, bantu dan dukung kami untuk meracik konten lebih baik lagi. Kamu bisa memberikan tip melalui tautan ini.
Follow juga Apabedanya.com di Google News
*Foto header: Unsplash/Kevin Liang
Post a Comment
fanny_dcatqueen
Jangan anggab remeh ibu yg mengalami ini. Banyak keluarga terdekatnya bahkan menuduh si ibu kurang iman lah, cuma manja, caper, dll. Ujung2nya banyak ibu babyblues yg malah membunuh bayi atau depresi semakin parah.
Aku sendiri ngalamin babyblues saat melahirkan dulu. Untungnya suami sangat supportive. Dan juga ada babysitter yg sangat membantu saat di awal2 aku ngalamin ini. Waktu itu aku samasekali ga mau megang si bayi. Bisa histeris kalo liat. Jadi selama sebulanan lebih, babysitter yg merawat mereka.
Kalo ga ada suami, ntahlah, bisa jadi yg aku rasain makin parah