Site icon Apabedanya.com

Review Buku Filosofi Teras Karya Henry Manampiring, Cocok Untuk yang Suka Cemas

Review Buku Filosofi Teras Karya Henry Manampiring, Cocok Untuk yang Suka Cemas

Apabedanya.com – Ingin membaca buku filsafat tapi merasa topiknya terlalu berat? Tenang, kamu bisa baca buku tentang filosofi dengan bahasa yang ringan alias sehari-hari di buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring. Buku ini mengangkat stoisisme, aliran filsafat Yunani kuno yang mengajarkan pengendalian diri dan ketenangan batin. Penasaran dong? Simak review buku Filosofi Teras di bawah ini.

BUKU FILOSOFI TERAS TENTANG APA

Lebih dari 2000 tahun lalu, sebuah mazhab filsafat menemukan akar masalah dan juga solusi dari banyak emosi negatif. Stoisisme, atau Filosofi Teras, adalah filsafat Yunani-Romawi kuno yang bisa membantu kita mengatasi emosi negatif dan menghasilkan mental yang tangguh dalam menghadapi naik-turun nya kehidupan.

Jauh dari kesan filsafat sebagai topik berat dan mengawang-awang, Filosofi Teras justru bersifat praktis dan relevan dengan kehidupan Generasi Milenial dan Gen-Z masa kini.

Buku yang pertama kali diterbitkan pada 2019 ini mengajarkan kita tentang pengendalian emosi negatif yang ada dalam diri kita. Buku Filosofi Teras menjadi buku mega best seller, dan memenangkan Book of the Year di Indonesia International Book Fair pada 2019. Filosofi Teras memiliki tebal sebanyak 344 halaman.

Buku ini mudah dipahami dengan ilustrasi tokoh filsafat, serta kata-kata bijak yang menambah daya tarik dalam membaca. Buku karangan Henry Manampiring ini sangat cocok dibaca untuk para generasi milenial, dan Gen Z dalam menghadapi ketakutan, kekhawatiran, kecemasan, serta hal negatif lainnya.

Awal mula kehadiran buku ini tidak lain dari latar belakang kondisi sang penulis yang didiagnosis major depressive disorder. Hingga akhirnya ia menemukan buku tentang penerapan filsafat stoa dalam hidup.

Stoa sendiri identik dengan kesederhanaan, dan menerima keadaan yang tidak bisa dikendalikan. Namun, stoicism bukan berarti pasrah dan tidak peduli sama sekali. Filsafat ini mengajarkan kita untuk memiliki prinsip indifferent.

REVIEW BUKU FILOSOFI TERAS

Buku ini mengenalkan stoiisme dengan bahasa yang mudah dicerna. Bagi gue yang sering khawatir dan dibalut emosi negatif, buku ini sebuah pencerahan. Terus gue jadi tau dikotomi kendali,  ada hal-hal yang di bawah kendali kita dan  ada yang engga. Contoh yang di bawah kendali kita misalkan opini, pertimbangan dan persepsi kita, terus, keinginan kita, tujuan kita, pokoknya sesuatu yang jadi pikiran dan tindakan kita.

Nah kalo contoh yang tidak  bawah kendali kita yaitu tindakan orang lain, opini orang lain, kesehatan kita, kekayaan kita, kondisi kita lahir, cuaca, gempa bumi, dan peristiwa alam lainnya. Nah yang ini biasanya bikin kita cemas, karena di luar kendali kita, mending kita fokus ke hal-hal yang bisa kita kendalikan saja.

Namun ada juga trikotomi kendali, jadi ada hal-hal yang bisa sebagian kita kendalikan. Contohnya nih sidang skripsi, mood dosen penguji dan hasilnya kan kita gabisa kendaliin,  cuma sebagian yang bisa kita kendalin seperti matengin topik dan materi, istirahat cukup biar presentasi lancar terus periksa laptop biar berfungsi. Jadi stop mikirin hal-hal yang tidak bisa kita kendaliin, buang-buang waktu dan energi.

Intinya buku ini ngajarin kita biar enggak baper omongan orang dan mengendalikan emosi. Buku ini memberikan tips buat nangkal emosi negatif. Emosi negatif apa aja sih? Ada takut, khawatir, sedih, stres, marah, curiga, dan lain lain.

Di buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring ini, ada trik S-T-A-R.  S-nya stop alias berhenti, saat emosi negatif dateng coba berhenti sejenak biar gak terlalu terbawa perasaan . Terus  T and A, think and assess alias berpikir dan menilaI, jadi kita berpikir secara rasional dan menilai situasi dengan lebih objektif. Contohnya ada temen lama ketemu, komen pertamanya  “Gemukan ya lu sekarang?” Kita jangan keburu marah, coba kita analisa “Oh mungkin dia emang gak ngerti sopan santun dan kurang teredukasi saja.” Jadi omongan dia di luar kendali kita, jangan terlalu dipusingkan.   Nah yang terakhir R-nya respond, gimana kita respon setelah menggunakan nalar. Bisa kita respon dengan menjelaskan ke  dia, kalau menyapa gitu kurang sopan dan bisa menyakiti perasaan seseorang  atau kalau tidak mau repot dan malas menasihati juga gpp, senyumin atau ketawain aja.

BELI BUKU FILOSIFI TERAS KARYA HENRY MANAMPIRING

TONTON REVIEW BUKU YUDICHU DI BAWAH INI

BACA JUGA:

REVIEW BUKU ATOMIC HABITS KARYA JAMES CLEAR

REVIEW BUKU STOLEN FOCUS KARYA JOHANN HARI

REVIEW BUKU GRIT ANGELA DUCKWORTH

REVIEW BUKU HOW TO WIN FRIENDS AND INFLUENCE PEOPLE

REVIEW BUKU RENJANA BERKAWAN DENGAN EJAAN

REVIEW BUKU KEPIKIRAN DANGDUT DAN HAL POP LAINNYA KARYA MAHFUD IKHWAN

REVIEW SANG ALKEMIS KARYA PAULO COELHO

REVIEW BUKU HOW TO DIE KARYA SENECA

REVIEW BUKU SEBERAPA INDIE KARYA HAMZAH MUHAMMAD

REVIEW BUKU SEMUA IKAN DI LANGIT KARYA ZIGGY Zezsyazeoviennazabrizkie

REVIEW BUKU SEPORSI MIE AYAM SEBELUM MATI KARYA BRIAN KHRISNA

REVIEW BUKU JALAN PULANG KARYA MARIA HARTININGSIH

REVIEW BUKU ANIMAL FARM KARYA GEORGE ORWELL

REVIEW BUKU ORANG-ORANG BLOOMINGTON KARYA BUDI DARMA

REVIEW BUKU THE LITTLE PRINCE PANGERAN CILIK

REVIEW BUKU MENGARANG ITU GAMPANG KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO

REVIEW KOMIK SI CERDIK MICHAEL

REKOMENDASI 10 BUKU PENGEMBANGAN DIRI UNTUK ANAK MUDA

CARA MENCARI WAKTU UNTUK MEMBACA BUKU

3 HAL INI BIKIN MALES KAMU BACA BUKU

Exit mobile version