Apabedanya.com – 19 Agustus 2023 saya berkesempatan mengunjungi Museum Bustanul Arifin PDIKM di Padang Panjang. Alamat lengkapnya di Silaing Bawah, Padang Panjang Barat, Sumatera Barat 27118, mudahnya kamu bisa menggunakan Google Map. Di sana saya mendapatkan informasi baru seputar rumah Gadang dan budaya Minangkabau. Baca yuk keseruannya!
MUSEUM BUSTANUL ARIFIN PDIKM DI PADANG PANJANG
Museum Bustanul Arifin PDKIM awalnya merupakan rumah Gadang yang dimiliki Bustanul Arifin. Beliau merupakan mantan menteri Koperasi Republik Indonesia pada masa Orde Baru. Sebagai keturunan minang beliau berinisiatif untuk mendirikan sebuah lembaga non-profit berupa wadah untuk menghimpun berbagai dokumen dan informasi tentang kebudayaan Minangkabau. Hingga pada 8 Januari 1988 didirikanlah Yayasan Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (YDIKM).
FAKTA RUMAH GADANG
Kemudian mendapatkan fakta tentang rumah Gadang, rumah tidak dipaku, dipasak tiangnya, tiang bawahnya ditancepin batu. Kemudian posisi tiang, jendela, dan lainnya miring itu disengaja. Ini dikarenakan Sumatera Barat dikelilingi gunung volkanik sering gempa. Posisi miring jika gempa, rumah yang dipasak dan posisi miring akan mengikuti pergerakan gempa. Berkali-kali gempa, terbukti Museum Bustanul Arifin PDIKM sejauh ini aman.
Kemudian dapat fakta rumah adat ini, ada banyak keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Jumlah kamar bergantung kepada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Setiap perempuan dalam kaum tersebut yang telah bersuami memperoleh sebuah kamar. Budaya Minang, jika menikah suami ikut istri.
Nah suami, istri, dan anak di bawah 10 tahun tinggal di kamar kecil ini. Iya sengaja ukurannya kecil, supaya sang suami merantau. Di tiang, ada ukiran kuciang lalok (kucing tidur), ini merupakan sindiran supaya suami tidak bermalas-malasan di rumah tersebut.
Selain itu dalam rumah itu banyak keluarga namun dapurnya satu, untuk setiap keluarga memiliki kompor masing-masing.
FAKTA JENDELA RUMAH GADANG
Untuk jendelanya ada yang berbeda, biasanya jendela saat dibuka menghadap keluar, berbeda dengan rumah Gadang yang menghadap ke dalam. Kenapa eh kenapa? Dahulu kala saat masih ada perang, suka ada yang memanah dari luar, supaya aman menutupnya jendela dari dalam, jika menutup jendela dari dalam kita mudah diserang. Alasan lainnya, jendela dengan ukirannya awet, karena menghadap di dalam, jika menghadap keluar terkena sinar matahari dan hujan.
Ketika menuju Padang Panjang, saya melewati air terjun lembah anai, adem dan menakjubkan. Kemduian melihat jalur kereta api yang sudah mati. Bertanya kepada staff museum, ternyata benar dulu ada kereta api lewat perbukitan itu, mebawa batu bara. Jika masih ada sampai sekarang bagus banget memancing wisatawan, namun tidak diaktifkan dikarenakan lokasi berbahaya karena curam, kemudian sering hujan dan longsor.
KISAH TANDING KERBAU
Saya pun diceritakan mengenai atap rumah Gadang kenapa lancip, ini berasal dari tanduk kerbau. Dahulu kala (katanya) orang Jawa dan Sumatera berebut wilayah dengan tanding kerbau. Nah strategi dari orang Minang yaitu menggunakan anakan kerbau yang masih menyusui, kemudian dipisah beberapa hari.
Sebelum bertarung, tanduk anakan ini masih kecil diberikan benda tajam. Saat pertandingan, anakan kerbau ini mengira lawannya kerbau dewasa itu induknya, jadi langsung ke arah perut untuk menyusui alhasil malah menusuk ke perut kerbau lawan. Menang deh! Minangkabau sendiri berarti menang kerbau.
Terakhir saya sempat bertanya kenapa rumah, kuliner, budaya Minang mirip dengan Malaysia. Itu dikarenakan anak laki-laki Minang merantau ke Malaysia (dekat dari Sumatera), mereka membawa budaya Minang di sana. Jadi ya asal muasal orang melayu Malaysia ya dari tanah Minang. Tidak heran jika mirip, karena memang satu rumpun.
Kamu tertarik ke Museum Bustanul Arifin PDIKM gak? Tulis di kolom komentar!
BACA JUGA:
MENYELAMI SENI DAN BUDAYA JAWA DI MUSEUM ULLEN SENTALU YOGYAKARTA
BERBURU KULINER DAN MENELUSIRI KERATON KASEPUHAN CIREBON
REVIEW BOBOCABIN BATURRADEN PURWOKERTO
SERUNYA WALKING TOUR NIEUW GONDANGDIA
APA BEDANYA NASI KAPAU DENGAN NASI PADANG
Jangan lupa follow media sosial Apabedanya.com di Instagram @apabedanyacom dan Twitter @apabedanyacom untuk mendapatkan update perbedaan dan perbandingan segala hal. Menghadirkan juga konten budaya pop, lifestyle, internet, digital marketing, kesehatan, teknologi, hingga life hacks.
Baca juga artikel lainnya dari Tri Wahyudi di Apabedanya.com!
Apabedanya.com merupakan situs independen, bantu dan dukung kami untuk meracik konten lebih baik lagi. Kamu bisa memberikan tip melalui tautan ini.